Sabtu, 01 Januari 2011

Emansipasi Tidak Menjadi Laki-laki

Oleh
Rintis Priscillia

Emansipasi adalah karya perempuan untuk mencapai cita-citanya. Yakni, membuang jauh-jauh perlakuan yang tidak adil atas dasar gender. Emansipasi pertama kali dicetuskan di Indonesia oleh RA Kartini. Dia berusaha keras untuk mebuka mata perempuan Indonesia akan pentingnya pendidikan bagi masa depan.
Seluruh hidupnya bahkan dihabiskan untuk terus berusaha. Hingga akhirnya, upayanya tersebut membuahkan hasil saat ini, jauh dengan keadaan sebelumnya. Bahkan, kini para perempuan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia. Semakin maju perkembangan zaman, semakin banyak perempuan yang terus berjuang dan berkarya.
Misalnya, Laksamana Mahayati, laksamana perempuan pertama di Indonesia sekaligus di dunia. Dia berhasil mebunuh Cornelis de Houtman, orang belanda yang pertama menginjakkan kaki di Indoensia. Contoh lainnya, Pujilestari Sudarmono, astronot perempuan NASA yang dikirim oleh Indonesia. itu hanya sekedar contoh perempuan dengan karya mereka. Tentunya, masih banyak perempuan Indonesia yang memilki karya besar dan memilki pengarus besar terhadap dunia pula.
Emansipai perempuan secara sederhana dijelaskan sebagai upaya untuk memperoleh hak yang sama antara kaum perempuan dan laki-laki. Pada dasarnya, sebagai manusia kita telah memperoleh hak yang saman. Terlebih, hak-hak yang termasuk dalam hak asasi. Kita diberi kebebasan utnuk hidup dan merdeka. Namun, hal itu tidak diperdulikan dan kenyataan yangjustru sebaliknya.
Karena itu, setelah RA kartini mencetuskan emansipasi dinegeri ini, perempuan Indoneisa berbondong-bondong berjuang demi membela hak mereka. Sebagian membuahkan hasil, namun sebagian lainnya masih belum bisa.
Yang belum berhasil akan terus berusaha dengan pengharapan seminim apapun. Namun, yang telah merasakan kemerdekaan sebagai perempuan yang dihargai dan dilindungi akan terus berusaha untuk membantu kaumnya. Iya, itulah cara perempuan utnk terus berjuang demi membela kaumnya.
Namun, semakin gencar perjuanagn perempuan, semakin banyak kesalahan pada tujuan awal merenya. Mereka mengingnkan kebebasan dan kemerdekaa lupa dengan kofrat sebagai kaum hawa. Suatu pengertian yang justru membalikkan fakta adalah kaum hawa saat ini tertindas jauh dibawah kekuasaan kaum adam. Sebab, yang terjadi sebernya adalah mereka menyalahartikan kemerdekaan bagi perempuan sehingga tindakan yang mereka lakukan tanpa disadari telah menjerumuskan kaum mereka sendiri.
Salah satu contohnya adalah sebuah rumah tangga.Seorang perempuan karir yang telah berumah tangga,dengan segala kesibukannya,harus bisa mengatur waktu antara keluarga dan pekerjaan.Tetapi,kebanyakan yang terjadi adalah mereka mengesampingkan tugas mereka sebagai ibu rumah tangga.Alasanya,mereka adalah perempuan yang punya hak untuk berkarir sebagaimana seorang lelaki.Itu memang benar.Seorang perempuan saat ini bebas untuk berkarya menyamai,bahkan melebihi laki-laki.Namun sebagaimana kodratnya,perempuan tetap perempuan,yang memiliki tugas tersendiri ,apalagi jika mereka telah berumah tangga.
Perempuan dan laki-laki punya hak yang sama untuk berkarya di bidang apapun di dunia ini.Namun mereka mendapatkan tugas tersendiri dengan porsi yang telah di tentukan oleh Sang Pencipta.Bagaimanapun,perempuan tidak sama dengan laki-laki.Keduanya saling membutuhkan dan merupakan satu- kesatuan yang saling mengisi.Hal itu sesuai dengan pernyataan Jane Galvin Lewis,yakni tidak harus antilaki-laki untuk properempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar