Rabu, 29 Desember 2010

MOTIVASI BELAJAR-Artikel

MOTIVASI BELAJAR

By Syovinatus sholicha


Dewasa ini banyak kasus yang terjadi dalam siswa, seperti keluar kelas saat pembelajaran berlangsung dalam artian bolos. Hal ini bukan berarti siswa tidak pintar, melainkan dapat terjadi karena tidak adanya motivasi dalam diri siswa. Oleh karena itu, guru sebagai orang tua kedua hendaknya mampu membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi merupakan salah satu fakor penentu dalam pencapaian prestasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mudah diarahkan untuk mencapai prestasi belajar. Motivasi dapat dibangkitkan dari dalam diri siswa (motivasi intrisik) dan dapat pula dibangkitkan dari luar (motivasi ekstrisik). Motivasi dalam diri siswa akan tumbuh apabila siswa tahu dan menyadari bahwa apa yang dipelajari bermakna atau bermanfaat. Ada dua potensi yang dapat membangkitkan motivasi belajar yang efektif, yaitu keingintahuan dan keyakinan siswa akan kemampuan dirinya. Pada umumnya siswa memiliki rasa ingin tahu dan memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya. Karena itu guru perlu harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Ada beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu: pertama, Kebermaknaan; Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan dan materi belajar diketahui kegunaan/manfaatnya dan dirasakan bermakna bagi dirinya. Pelajaran dirasakan bermaka apabila siswa menemukan adanya keterkaitan dengan pengalamn, bakat, minat, pengetahuan, tugas dan tata nilai dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Kedua, Kontinuitas dan integritas; Penataan organsisi isi materi tidak terjadi tumpang tindih dengan memperhatikan kontinuitas dan integritas materi pada setiap level dan jenjang pendidikan.
Ketiga, Model/ figure/Tokoh; Siswa akan menghayati, menyadari, dan mencontoh pengamalan nilai-nilai dengan baik, jika guru memberi contoh dan model untuk dilihat dan ditiru.
Keempat, Komunikasi Terbuka; Siswa akan termotivasi untuk belajar jika guru di awal pelajaran menyampaikan secara terbuka struktur / kontrk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan psikomotrik belajar siswa, sehingga kesan pembelajaran dapat dievaluasi dengan tepat.
Prinsip terakhir, Kelima, Tugas Menyenangkan dan yang Menantang; Siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka disediakan materi atau pengalaman dan tugas belajar yang menyenangkan sesuai tingkat kemampuan berpikirnya. Konsentrasi juga dapat bertambah bila siswa menghadapai tugas yang menantang dan sedikit melebihi kemampuannya. Sebaliknya bila tugas terlalu jauh kemampuannya akan terjadi kecemasan. Dan bila tugas kurang dari kemampuannya akan terjadi kebosanan.
Prinsip-prinsip motivasi ini dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa, sehingga masa depan anak bangsa dapat lebih cerah di hadi depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar