Rabu, 29 Desember 2010

Cuaca Buruk Mengganggu 15 Penerbangan- Berita

JAKARTA, KOMPAS – sedikitnya 15 penerbangan pesawat Lion Air dari Bali dan Nusa Tenggara Timur, sepanjang selasa (28/12). Terpaksa mundur dari jadwal antara satu jam hingga dua jam akibat cuaca buruk. Hujan deras dan angin kencang menyebabkan pilot memilih menunda penerbangan demi alasan keselamatan penumpang.
Direktur umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan hal itu di Jakarta, Selasa. Lion Air adalah maskapai penerbangan nasional dengan 300 penerbangan domestic dan inernasional perhari.
“Memang tadi di Bali dan NTT (Nusa Tenggara Timur) cuaca buruk ,langit gelap, angin kencang dan hujan deras sekali. Makanya penerbangan terpaksa kami tunda,” ujarnya.
Edward menjelaskan, mereka juga harus menurunkan barang untuk menambah bahan bakar pesawat. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan pesawat harus kembali kebandara udara asal atau mendarat di bandara udara alternative apabila cuaca buruk menggangu pendaratan di bandara tujuan.
Menurut Edward, penumpang kerap tidak mengerti penyebab penundaan keberangkatan akibat cuaca. Penumpang selalau melihat cuaca di bandara asal tanpa mengetahui kondisi iklim di Bandar udara tujuan.
Namun, maskapai Garuda Indonesia justru tidak mengalami gangguan jadwal dari cuaca. Manajer Senior Hubungan Masyarakat PT Garuda Indonesia M Ikhsan mengatakan, penerbangan Garuda berjalan lancar sepanjang Selasa.
Akan tetapi, Ikhsan mengakui , cuaca buruk kali ini bakal semakin mengganggu jadwal penerbangan akhir tahun 2010.
Pengecekan lebih teliti kondisi cuaca pun harus dilakukan demi keselamatan penerbangan. Manajer Senior Komunikasi Ruth Hanna Simatupang menjelaskan, mereka mengecek data cuaca setiap 15 menit. (Sumber Kompas, 29 Desember 2010)
Daerah yang berpotensi mengalami gangguan jarak pandangan atau turbulensi penerbangan diantaranya Bangka Belitung, Lampung, Makassar, Nusa Tenggara Barat, Ambon, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. (Sumber Kompas, 29 Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar